Implikasi Misiologi Dalam Pengembangan Kurikulum Agama Kristen di Gereja Lokal
Journal Title: Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika - Year 2019, Vol 2, Issue 1
Abstract
Misiologi berasal dari kata Latin Missio adalah bentuk substantive dari kata kerja mittere (mitto, missi, missum) yang punya pengertian dasar yang beragam yaitu membuang, menembak, membenturkan, mengutus, mengirim, membiarkan,membiarkan pergi, melepaskan pergi, membiarkan mengalir.  Dalam bahasa Latin maupun Yunani kata ini lebih cenderung berarti mengutus dan mengirim. Kata misi berasal dari kata Latin missio adalah bentuk substantive dar ikata kerja Mittere (mitto, missi, missum). Dalam kegiatan  pengajaran dan pembinaan  gereja, harus mengejawantakan tiga tugas utama pengajaran Agama Kristen yaitu: (1) Marturia (tugas kesaksian untuk memberitakan Injil), (2). Koinonia (tugas pembinaan persekutuan), (3). Diakonia (tugas pelayanan kepada Tuhan dan sesama manusia). Gereja sebagai tempat persekutuan yang mampu mempraktekan model Eklesiologi yang dapat mempraktekan proses edukasi dengan benar dan baik.  Pengembangan kurikulum gereja di lokal. Didasarkan pada kerinduan dan hasrat untuk mengembangkan kualitas anggota jemaat, oleh karena itu pengajaran kepada jemaat lokal melalui khotbah, ibadah raya, pendalaman Alkitab dan kompok sel.  Pengembangan kurikulum pengajaran agama Kristen dalam gereja di lokal sangat perlu atau dibutuhkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: Pertama,  visi dan misi gereja. Visi dan misi gereja akan mewarnai kurikulum di gereja lokal. Oleh karna itu dalam tata laksana pengajaran di gereja, para pemimpin gereja atau pendeta harus mampu melahirkan berbagai topik pengajaran berdasarkan visi tersebut. Kedua, nilai-nilai yang dibangun dalam gereja, artinya  merujuk kepada motto pelayanan yang dikembangkan. Dengan demikian daras pengajaran dan pembinaan di gereja lokal, harus diarahkan kepada nilai-nilai tersebut serta peruntukkan kepada pencapaian tersebut.
Authors and Affiliations
Markus Oci
Menghentikan Pernikahan Dini melalui Diakonia Transformatif: Upaya Gereja dalam Pemberdayaan Perempuan
Pernikahan dini merupakan fenomena sosial yang masih cukup marak terjadi di Indonesia. Fenomena ini menjadi masalah sosial karena memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial anak-...
Pertumbuhan Rohani Berdasarkan 1 Petrus 2:1-4 dan Aplikasinya dalam Kehidupan Orang Percaya
Dalam kekristenan, pertumbuhan rohani menjadi prioritas para pemimpin gereja orang percaya maupun para pelayan. Pertumbuhan rohani tidak lepas dari tantangan, dan hal itu merupakan ujian kualitas iman dalam menghadapi ta...
Ibadah Jemaat Kristen Kontemporer Abad 21 dan Tinjauan Kritis-Liturgis
Fenomena liturgi dewasa ini begitu dikuasai oleh berbagai macam bentuk ibadah yang bersifat ‘kekinian’, atau yang dikenal dengan istilah ibadah kontemporer. Jenis ibadah ini sudah merebak dengan sangat jauh dan bahk...
Kajian Etis-Teologis terhadap Peran Pendeta dalam Pengambilan Keputusan di GKJ Salatiga Selatan
Pada GKJ Salatiga Selatan pendeta tidak menempati posisi sebagai pemimpin secara organisatoris, ketua majelis. Pendeta terikat dan diatur oleh sistem birokrasi di dalam gereja, termasuk dalam mekanisme pengambilan keput...
Problematika Lembaga Pendidikan Kristen: Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Guru KB
Problematika lembaga pendidikan nonformal Kristen masa kini salah satunya kesiapan dalam penyediaan dan tatakelola pendanaan operasional. Problematika ini berimplikasi terhadap motivasi kerja guru dalam menjalankan profe...